Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkenalkan teman-teman, nama saya Muh. Fauzan Umar asal dari makassar, biasa di panggil Fauzan. Saya adalah Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Widyagama Malang angkatan 2015. Saya ingin sedikit menceritakan salah satu pengalaman dari awal lulus di Universitas Widyagama Malang sampai menunggu keberangkatan ke Jepang. Saya salah satu Alumni Widyagama yang sangat bersyukur pernah menimbah ilmu di Universitas Widyagama Malang, mengapa demikian?? Karna saya selalu dikelilingi orang-orang yang baik, dan selalu berpikir ke depan. Ketika saya lulus di Universitas Widyagama Malang tahun 2020 tepatnya bulan 11, sembari menunggu ijazah keluar saya tanpa ragu memanfaatkan jaringan pertemanan yang saya bangun ketika berorganisasi semasa masih kuliah. Hampir semua teman saya waktu itu saya hubungi dengan tujuan mencari peluang pekerjaan. Tanpa menunggu lama, pada bulan Desember 2020 saya dihubungi salah satu pegawai BBPPSDMP Kementrian Pertanian RI (Balai Besar Penyuluhan dan Pelatihan Peternakan Kementerian Pertanian) yang berkantor di Kupang Provinsi NTT, Menawari saya pekerjaan sebagai Staff Program BBPP Kupang dengan status THL (honorer). Tanpa berpikir panjang saya langsung mengambil kesempatan itu dan diarahkan untuk mempersiapkan berkas sehingga secepat mungkin bisa berangkat ke Kupang. Sembari menunggu ijazah keluar, saya selalu bertanya-tanya siapa yang memberikan kontak person saya ke pegawai Kementrian Pertanian. Ternyata yang memberikan kontak saya ke pegawai Kementan adalah salah satu rekan saya selama kuliah yaitu Ibnu yang merupakan satu senior saya di Fakultas Pertanian. Singkat cerita bulan Januari 2021 saya berangkat ke Kupang dengan tujuan memulai perjalanan baru saya.

Bulan Maret 2021 saya ditunjuk atasan saya untuk mengerjakan program Kemantan yang ingin memberangkatkan 1.000 pemuda tani Indonesia ke Jepang. Sebelum penutupan pendaftaran peserta, salah satu pegawai BBPP Kupang menyampaikan ke saya “kamu daftar juga siapa tau rejekimu berangkat ke Jepang”, mendengar hal tersebut tanpa pikir panjang saya langsung menghadap ke pimpinan untuk menyampaikan maksud tersebut, dan atasan saya memberikan ijin serta mempersilahkan untuk ikut mendaftar. Ketika mendaftar saya berpikir akan dengan mudah lulus tes (Fisik, Wawancara, IQ, Matematika) dengan alasan saya punya orang dalam wkwkwkw.

Peserta tes (Fisik, Wawancara, IQ, Matematika) tersebut diikuti oleh 300 peserta, dan yang akan lulus ke tahap selanjutnya hanya 30 orang dan 5 cadangan. Ketika pengumuman hasil seleksi keluar, sayangnya diluar dugaan, ternyata saya yang sebelumnya berfikir akan mudah lulus ternyata salah. Nama saya tidak termasuk dalam 30 peserta inti, tetapi nama saya berada di urutan pertama pada daftar cadangan, yang artinya ketika ada peserta yang mengundurkan diri otomatis saya yang masuk.

Qodarullah, ternyata ada 2 orang peserta inti yang lolos mengundurkan diri dan Alhamdulillah saya dinyatakan masuk pelatihan selama 75 hari oleh panitia pelatihan. Diawal pelatihan sampai penutupan pelatihan saya selalu rangking 29 artinya hanya satu orang dibawah saya. Singkat cerita bulan September 2021, kami 30 orang dikirim untuk mengikuti tes bahasa Jepang dan Skill Pertanian yang diadakan oleh pihak Jepang. Saya lagi-lagi tidak lulus dalam tes Bahasa Jepang. Setelah mengetahui bahwa saya tidak lulus tes Bahasa Jepang saya langsung mencari jalan keluar yang terbaik agar saya bisa berangkat ke Jepang. Mengingat ajaran dan doktrin guru bahasa Jepang saya yang mengatakan “semua 30 peserta harus bisa ke Jepang”. Setelah berpikir panjang dengan berat hati saya mengundurkan diri dari pekerjaan saya di BBPP Kupang. Pada bulan Februari 2022 saya Sah mengundurkan diri dari pekerjaan saya sebelumnya dengan tujuan mau fokus belajar bahasa Jepang. April  2022 saya mulai belajar bahasa Jepang di LPK Shinjiru Mirai yang berlokasi di Makassar, setelah belajar kurang lebih 5 bulan akhirnya saya lulus setalah 3 kali gagal tes bahasa Jepang dan tes skill pertanian yang diadakan oleh pihak Jepang. Bulan November saya lagi-lagi gagal tes Wawancara dengan perusahaan Jepang. Insyallah dalam waktu dekat saya akan wawancara dengan perusahaan Jepang lagi dan semoga hasilnya bisa lulus dan berangkat ke Jepang.

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah “Tetaplah berjuang tanpa patah semangat karena kesempatan tidak akan datang dua kali, namun kesempatan akan datang untuk mereka yang mau mencoba dan berjuang”.