Sabtu, 17 Desember 2022 dilakukan kegiatan pelatihan pelaku UMKM dan IRT di Auditorium Lantai 3 Kampus 3 Universitas Widyagama Malang. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka “Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU Bagi PTS Tahun 2022” dengan tim pelaksana yang beranggotakan 3 orang yaitu ketua tim pelaksana Dr. Evi Nurifah J., SP., MP., serta anggotanya Ir. Enny Sumaryati, MP., dan Hanifatus Sahro, SP., MP., MBA.
Peserta yang hadir dalam kegiatan pelatihan ini antara lain IRT “Sambal Mama Ni” yang merupakan mitra dari kegiatan pengabdian masyarakat, Paguyuban Bianglala, Kelompok Wanita Tani (KWT) Karangploso, BPP Karangploso, UMKM Jandasere, Mahasiswa AWMM, Mahasiswa Fakultas Pertanian, Dosen, serta ketua LPPM Universitas Widyagama Malang.
Tema yang diangkat dalam pelatihan ini yaitu 3 tema yang berbeda dengan menghadirkan 3 pemateri yang berbeda pula yang tentunya sudah ahli dalam bidangnya masing-masing.
Materi pertama yaitu tentang “Sanitasi dan Hygiene Industri Rumah Tangga Pangan” yang disampaikan oleh Bapak Dr. Matheus Nugroho, SPi., MP. Beliau merupakan Government Relation & CSR Manager pada PT. Sorini Agro Asia Corporindo (Cargill) Pasuruan, dan juga merupakan Dosen Pertanian di Universitas Yudharta Pasuruan. Dalam pemaparan materinya, beliau menjelaskan bahwa terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam proses pengelolaan suatu produk pangan untuk menjaga dan menjamin produk agar layak dan aman, antara lain 1) Membersihkan yaitu merupakan proses menghilangkan kotoran dari permukaan alat atau mesin, yang dapat dilakukan dengan cara kering atau basah dengan menggunakan air bersih dan bahan pembersih yang diijinkan; 2) Melakukan sanitasi yaitu contohnya seperti merebus peralatan dalam air mendidih; serta 3) Hygiene yaitu menjaga kebersihan orangnya. Ketiga hal tersebut merupakan kunci dasar yang harus diterapkan baik dalam industri skala kecil maupun skala besar guna memperoleh izin sertifikasi keamanan pangan.
Materi kedua terkait “Pemasaran Ekspor” yang disampaikan oleh Ibu Anggri Sartika Wiguna, ST., MT. Beliau merupakan Owner PT. Guna Berkat Indonesi dan juga Founder Agronesia Startup yang bergerak dalam bidang pertanian yaitu pada komoditas kopi. Ibu Anggri menyampaikan bahwasanya untuk bisa melakukan ekspor merupakan suatu hal yang Simple. Hanya diperlukan paling tidak 3 persyaratan yang harus dipenuhi yaitu NIB perdagangan besar dengan kode 46900, kemudian legalitas, dan juga NPWP. Dalam kegiatan ekspor ini bisa berupa ekspor potensial atau company, dan bisa berupa ekspor produk. Yang sudah dilakukan oleh Ibu sartika selama ini adalah kegiatan ekspor produk, yang mana para turis mengenalnya pada produk kopi yang diekspor oleh beliau, bukan mengenal perusahaannya. Untuk kegiatan ekspor sendiri tidak harus dilakukan dalam kuantitas yang banyak dalam jumlah kontainer, tapi cukup dalam jumlah sedikit juga sudah dapat dikatakan sebagai ekspor.
Materi yang terakhir yaitu terkait “Digital Marketing” yang disampaikan oleh Imdad Rabbani, M.Kom., M.Pd. yang merupakan seorang IT Developer dan juga content creator. Beliau menjelaskan bahwa adanya digital marketing ini untuk membuat kegiatan pemasaran lebih efektif dan efisien karena jika hanya mengandalkan sistem pemasaran secara tradisional, maka dapat dipastikan produk kita akan kalah bersaingan dengan para pesaing kita. Dalam digital marketing ini, ulasan dan rating dari para customer merupakan hal yang penting dan akan sangat berdampak pada usaha seseorang. Karena pada umumnya orang akan memilih produk kita ketika mereka melihat ulasan dan rating dari para konsumen itu bagus yang artinya menandakan bahwa produk kita memang terpercaya dan memiliki kualitas yang bagus. Untuk pemasaran melalui Website, kita bisa menggunakan SEO (Search Engine Optimization) karena google akan lebih kenal pada produk kita daripada produk kompetitor.
Harapannya dari kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat kepada para pelaku UMKM dan IRT, tetapi juga dapat menunjang capain IKU bagi para mahasiswa.